10 Feb 2012

Essensi Maulid Nabi Muhammad SAW

Hari minggu kemarin tepatnya tanggal 5 Februari 2012, atau 12 Rabbiul Awal 1433 H diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW. Tapi sayangnya jatuh pada hari minggu, jadi ga libur tanggal merah dech....hehehe

Kalau kita berbicara Maulid, khususnya di negara tercinta kita ini pasti banyak perayaan dimana-mana, mulai dari masjid, mushollah, lembaga pendidikan,sampai lembaga-lembaga negara. Mereka biasanya berkumpul , membacakan puji-pujian, sejarah nabi Muhammad SAW dan acara intinya adalah bagi-bagi nasi kotak...hehehe.
Saya mau berbagi sedikit yang saya ketahui tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sejarahnya :
Peringatan Maulid ini pertama kali dilakukan sekitar abad ke 11 M, yaitu pada zaman kepemimpinan Sholahudin Al Ayubi (Si Singa Gurun Pasir). Beliau ini adalah pemimpin umat Islam dalam berbagai peperangan termasuk perang yang terkenal antara umat Islam dengan umat Nasrani. Pada waktu itu pasukan Sholahudin seringkali kalah dalam peperangan, padalah beliau memiliki pasukan yang banyak dan tangguh di medan perang. Setelah diselidiki oleh beliau apa penyebabnya pasukan beliau menjadi lemah dan gampang menyerah. Ternyata pasukan beliau seperti kehilangan motivasi dan semangat berjihad di jalan Allah. Akhirnya Sholahudin mengumpulkan para ulama pada zaman itu untuk mendiskusikan bagaimana caranya membakar semangat jihad pasukannya. Ternyata ada satu ulama yang bernama Syeikh Ja'far Al Barzanji. Beliau mempunyai ide untuk membakar semangat pasukan Sholahudin Al Ayubi yaitu dengan membacakan sejarah Rasulullah SAWdan membacakan puji-pujian untuk Rasulullah SAW. Ternyata cara tersebut berhasil membakar semangat jihad pasukan tersebut dan dapat memenangkan setiap peperangan. Akhirnya Syeikh Ja'far Al Barzanji membukukanPuji-pujian dan sejarah Rasulullah tersebut dalam sebuah kitab yang dikenal sampai saat ini dengan kitab Barzanji. Kitab inilah yang sampai saat ini dibacakan ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sayangnya banyak Maulid diperingati di mana-mana, di negara kita ini tapi sepertinya tidak seperti pada zaman Sholahudin Al Ayubi yang benar-benar di resapi dan membakar semangat berjuang di jalan Allah. Peringatan Maulid hanya sebatas ceremonial saja seperti tidak bermakna apa-apa. Boleh dibilang di negara kita inilah peringatan Maulid paling banyak dilakukan, secara Indonesia adalah negara dengan muslim terbesar di dunia. Tetapi coba kita lihat berita di TV maupun koran, korupsi tetap terjadi di mana-mana, penipuan , tindakan kriminal semakin merajalela. Seharusnya negara kita inilah yang paling maju, paling makmur, paling kaya tapi malah sebaliknya..sunggu ironis sekali ya...

Jadi intinya, peringatan Maulid itu sebaiknya jangan hanya sekedar sebuah ceremonial semata, tapi juga harus memahami maknanya, dan selanjutnya mejadikan Nabi Muhammad sebagai Suri Tauladan bagi segala aspek kehidupan kita..InsyaAllah akan ada perubahan yang lebih baik pada diri kita, keluarga, sampai negara kita tercinta ini...Amien.

4 komentar:

  1. semoga kita semua tak terjebak pada acara ritual dan seremonial belaka ketika memeringati maulid nabi, tetapi juga memahami dan mengamalkan esensi semangat yang terpancar di balik peristiwa yang amat bersejarah ini.

    BalasHapus